Senin, 03 Januari 2011

PostHeaderIcon Ketahanan Pangan dan Energi Hiaju (KEPANGGIH)


HARAPAN ORANG DESA, BISA KEPANGGIH

Kepanggih, kata jawa yang berarti ketemu, orang desa bisa ketemu dengan harapannya yaitu kecukupan pangan dan bahan bakar/energi untuk rumah tangganya.  KePangGiH, Ketahanan Pangan dan Energi Hijau (Bahan Bakar Organik Terbarukan).
Kami orang desa, harapannya hanya satu bisa kecukupan pangan dan kebutuhan bahan bakar untuk rumah tangga. Berkenaan dengan itu, kami, tahun 2006, pasca gempa Yogyakarta, mulai mengelola sampah/limbah secara terpadu untuk meraih Kepanggih.
Kami mulai merintis dan mengajak masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah sesuai dengan cara dan prosedur yang benar.  Sampah kami kelola dengan model 3 R ( Reduce, Reuse dan Recycle).
Sampah anorganik seperti bungkus makanan dll, kami kelola menjadi kerajinan/cinderamata, dompet, tas sekolah, tas laptop, tempat sampah, tempat pensil, dll.
Sedang sampah organic basah dan mudah busuk dijadikan pupuk dan nutrisi organic , menuju pertanian organic dalam rangka kecukupan pangan. Sedang sampah organic kering, ikatan kimia panjang dan tidak mudah busuk diolah menjadi Bahan Bakar Organik (BBO), pada awal rintisan diolah menjadi Briket Sampah ( pertama kami luncur Nopember 2006), sebagai pengganti minyak tanah. Untuk limbah peternakan diolah menjai biogas. Sekarang sedang merintis mengelola sampah menjadi bahan bakar cair ( Bio Oil). Salah satu bahan baku pokoknya adalah air lindi dari TPA.
Kami, selaku GURU NDESO, punya komitmen, sejahtera bersama orang desa, dengan mengelola sampah menjadi berkah. Inovasi yang sekarang baru berjalan mencukupi kebutuhan sayur organic di lahan terbatas, dan kebutuhan protein hewani, dengan mengelola sampah menjadi belatung, untuk pakan ternak dan ikan. Serta mengelola sampah organic menjadi Pakan Ternak baik Unggas dan Hewan/Sapi. Dengan peternakan unggas, yang hanya cukup dikasih makan 2 kali sehari dengan efisiensi 95%, ( 100 ekor bebek bisa betelur sekitar 95 butir, kebutuhan protein akan tercapai.
Dalam rangka mencapai pertanian organic juga mengelola dan mengolah sampah organic menjadi herbisida organic.  Hasil penelitian kami tahun 2008, yang didanai beasiswa unggulan P2SWOT Biro PKLN, (Peracangan Perlatan Pengelohan Sampah organic menjadi bahan bakar alternative dan herbisida organic) dengan metode dan perlatan tepat guna dhasilkan herbisda organic yang bisa mengusir serangga termasuk lalat buah.
Sampai saat ini kami masih mandiri, belum ada bantuan dari manapun. Untuk itu kami mengharap ada bimbingan sehingga harapan kami orang desa bisa terpenuhi. Bisa KEPANGGIH.
Langkah selanjutnya bercita-cita, ibu-ibu PKK bisa berperan serta menuju kepanggih dengan Program PKK SMART. Mengelola lingkungan dengan tanaman/sayur dan buah organic, yang disemprot dengan herbisida organic dan mengolah Bahan Bakar Organik, sehingga makanan kita benar-benar organic. Selain itu juga membuat  tas belanja, dompet, paying dan kebutuhan cinderata mata  rumah tangga berbahan baku sampah yang smart dan elegan.


*)Basriyanta, MT. Sekretaris lembaga Teknologi Kepanggih Yogyakarta

0 komentar:

Posting Komentar